ANBK 2023
Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2023 yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 dan 2 November 2023 oleh SD Negeri 18 Sabang.
Pelaksanaan ANBK 2023 diikuti 24 orang peserta didik kelas V yang merupakan seluruh siswa kelas tersebut. pelaksanaan ANBK dilaksanakan dengan sistem semi online. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat untuk tetap mengikuti kegiatan tahunan ini. Untuk Pelaksanaan ANBK dilaksanakan sebanyak 2 sesi, dengan perincian sesi 1 (07.30-09.40), sesi 2 (10.40-12.50). Walaupun disetiap sesinya beberapa siswa kembali login ulang, seluruhnya dapat menyelesaikan soal sampai akhir, turut hadir dalam kegiatan tersebut pengawas ruangan, proktor, Kepala Sekolah dan juga pengawas Sekolah guna memonitoring secara langsung pelaksanaan ANBK. yang dilaksanakan menumpang di SD Negeri 4 Sabang.
.jpeg)

.jpeg)

ANBK merupakan singkatan dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (kemendikbud ristek). Para pelajar maupun tenaga pendidik mesti mengetahui dengan baik pelaksanaan ANBK agar prosesnya berjalan dengan lancar. ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer adalah asesmen yang menggunakan komputer secara online dan semi online sebagai media untuk menampilkan dan menjawab soal. Program ini merupakan evaluasi yang dibentuk oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan. ANBK dijalankan dengan memotret masukan, proses, dan luaran dari pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
ANBK tidak hanya menyorot pada peserta didik saja, program ini bertujuan untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Kemendikbudristek telah menetapkan ANBK sejak tahun 2021 sebagai pengganti dari Ujian Nasional sekaligus penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan. rapor pendidikan SD Negeri 18 Sabang yang saat ini sudah memegang 2 rapor yaitu rapor pendidikan tahun 2021 yang download tahun 2022 dan rapoe pendidikan tahun 2022 yang download tahun 2023 dapat kami cermati perkembangan, penurunan, potensi intervensi, alternatif perbaikan serta berbagai rekomendasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada, sehingga di tahun mendatang, nilai rapor pendidikan dapat meningkat dan peningkatan nilai rapor tersebut sesuai dengan kebutuhan yang telah direkomendasikan. sehingga dalam PBD tepat sasaran.
Oleh karena itu, ANBK sendiri tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu melainkan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan yang telah disebut sebelumnya yakni berupa input, proses, dan output. Potret layanan dan kinerja dari hasil evaluasi melalui ANBK ini kemudian menjadi cerminan untuk mempercepat perbaikan mutu pendidikan di Indonesia. Sederhananya, Asesmen Nasional merupakan pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah.
Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Literasi dan numerasi itu menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.
Kemampuan literasi dan numerasi ini bukan berarti mengalihkan fokus dari mata pelajaran. Kemampuan ini justru akan membantu murid untuk mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis atau kuantitatif.
Survei karakter yang dirancang untuk mengukur pencapaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. Profil Pancasila itu terdiri dari Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Instrumen ketiga ANBK dilakukan dengan cara survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Apakah ANBK Berpengaruh pada Nilai Kelulusan?
Perlu digarisbawahi bahwa ANBK tidak ada konsekuensinya untuk sekolah dan murid. Pasalnya, program ini pada dasarnya adalah pemetaan agar pemerintah bisa mengetahui kondisi sebenarnya dari masing-masing satuan pendidikan sebagai bahan evaluasi.
Singkatnya, Asesmen Nasional dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas pendidikan di lapangan. Melalui ANBK yang dirancang lebih berfokus, diharapkan adanya perbaikan kualitas dan layanan pendidikan yang semakin efektif.
Ujian ANBK dilaksanakan dengan cara mengerjakan sejumlah soal yang terdiri dari soal objektif dan non objektif. Soal objektif yaitu pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, dan isian singkat. Sementara soal non objektif berisi uraian.
Pada masing-masing instrumen ANBK, terdapat beberapa komponen yang berbeda. Untuk instrumen AKM sendiri terbagi menjadi tiga aspek yaitu konten, level kognitif, dan konteks.
Pada Survei karakter, hasil belajar yang diukur yaitu sikap, kebiasaan, nilai-nilai atau values dalam enam aspek Profil pelajar Pancasila. Di antaranya beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis, kemandirian, kreativitas, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Sementara itu, di Survei Lingkungan yang diukur adalah iklim keamanan, inklusivitas, kebhinekaan, kesetaraan gender, kualitas pembelajaran, refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepemimpinan instruksional, serta dukungan orang tua dan murid terhadap program Satuan Pendidikan.
bagi guru juga mengikuti ANBK namun dengan nama lain yaitu SULINGJAR Survei Lingkungan Belajar yang hasilnya juga untuk Rapor Pendidikan.
demikianlah proses pelaksanaan ANBK dan SULINGJAR.